– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan komitmen kuatnya dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap sektor keuangan. Badan pengawas ini secara khusus mendorong peningkatan literasi keuangan perempuan UMKM. Langkah ini ditetapkan sebagai segmen prioritas dalam Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia (SNLKI) periode 2021–2025. Fokus ini diberikan mengingat peran vital perempuan dan UMKM dalam menggerakkan roda perekonomian nasional. Peningkatan literasi keuangan diharapkan dapat memberdayakan kedua segmen ini untuk membuat keputusan finansial yang lebih cerdas dan berkontribusi lebih signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
SNLKI 2021–2025 merupakan peta jalan strategis yang dirancang pemerintah untuk meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia. Penetapan perempuan dan UMKM sebagai prioritas bukan tanpa alasan. Data menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan pada kedua kelompok ini masih perlu ditingkatkan. Padahal, perempuan memiliki peran sentral dalam pengelolaan keuangan keluarga dan memiliki potensi besar sebagai pengusaha. Sementara itu, UMKM merupakan mayoritas pelaku usaha di Indonesia dan menjadi motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi. Dengan pemahaman keuangan yang lebih baik, diharapkan perempuan dan pelaku UMKM dapat mengakses dan memanfaatkan produk serta layanan keuangan secara optimal.

Urgensi Literasi Keuangan bagi Perempuan: Pemberdayaan Ekonomi Keluarga dan Nasional
Perempuan memainkan peran ganda yang krusial dalam perekonomian. Di ranah domestik, mereka seringkali menjadi pengelola utama keuangan keluarga. Kemampuan untuk membuat anggaran, menabung, dan mengelola utang dengan bijak sangat penting bagi kesejahteraan rumah tangga. Di sisi lain, semakin banyak perempuan yang terjun ke dunia wirausaha, baik skala kecil maupun besar. Literasi keuangan yang memadai membekali mereka dengan pengetahuan untuk mengelola keuangan bisnis, mengakses modal, dan mengembangkan usaha secara berkelanjutan.
Peningkatan literasi keuangan perempuan UMKM juga berkorelasi positif dengan upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan. Perempuan yang memiliki pemahaman keuangan lebih baik cenderung lebih mampu merencanakan masa depan, berinvestasi pada pendidikan anak, dan memiliki ketahanan finansial yang lebih kuat dalam menghadapi situasi darurat. Dengan memberdayakan perempuan melalui literasi keuangan, OJK tidak hanya meningkatkan kesejahteraan individu dan keluarga, tetapi juga memperkuat fondasi ekonomi nasional.
Manfaat Literasi Keuangan bagi UMKM: Akselerasi Pertumbuhan dan Daya Saing
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah nadi perekonomian Indonesia. Jumlahnya yang dominan dan kontribusinya terhadap penyerapan tenaga kerja sangat signifikan. Namun, banyak pelaku UMKM, terutama skala mikro dan kecil, menghadapi berbagai tantangan dalam mengembangkan bisnis mereka. Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan akses ke pembiayaan dan kurangnya pemahaman dalam pengelolaan keuangan usaha.
Dengan meningkatkan literasi keuangan perempuan UMKM, diharapkan para pelaku usaha ini dapat lebih memahami cara mengelola arus kas, membuat perencanaan keuangan yang matang, memisahkan keuangan pribadi dan bisnis, serta menilai risiko dan peluang investasi. Literasi keuangan juga membuka pintu bagi UMKM untuk mengakses berbagai produk dan layanan keuangan formal seperti pinjaman modal kerja, asuransi usaha, dan layanan pembayaran digital. Dengan demikian, UMKM dapat tumbuh lebih cepat, meningkatkan daya saing, dan berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Strategi dan Program OJK dalam Meningkatkan Literasi Keuangan
. Beberapa inisiatif yang kemungkinan dijalankan atau ditingkatkan dalam kerangka SNLKI 2021–2025 meliputi:
- Kampanye Edukasi Keuangan: OJK secara aktif melakukan kampanye edukasi melalui berbagai kanal, baik media konvensional maupun digital. Materi edukasi disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik target segmen, termasuk perempuan dan pelaku UMKM.
- Pelatihan dan Workshop: OJK bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyelenggarakan pelatihan dan workshop tentang pengelolaan keuangan, perencanaan bisnis, dan akses ke produk keuangan yang relevan bagi perempuan dan UMKM.
- Pengembangan Modul dan Materi Edukasi: OJK terus mengembangkan modul dan materi edukasi keuangan yang mudah dipahami dan diakses oleh masyarakat luas, termasuk format yang menarik dan interaktif.
- Kolaborasi dengan Lembaga Terkait: OJK menjalin kerjasama dengan kementerian/lembaga, perbankan, fintech, organisasi masyarakat sipil, dan pihak terkait lainnya untuk memperluas jangkauan program literasi keuangan.
- Pemanfaatan Teknologi Digital: OJK memanfaatkan platform digital dan media sosial untuk menyebarkan informasi dan menjangkau audiens yang lebih luas, termasuk perempuan dan UMKM yang aktif secara online.
- Survei dan Evaluasi: OJK secara berkala melakukan survei dan evaluasi untuk mengukur tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat, serta untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dalam program-program yang dijalankan.

Tantangan dan Harapan dalam Implementasi SNLKI
Meskipun OJK memiliki komitmen yang kuat, upaya meningkatkan literasi keuangan perempuan UMKM tentu tidak lepas dari berbagai tantangan. Luasnya wilayah Indonesia, keberagaman budaya dan tingkat pendidikan masyarakat, serta keterbatasan infrastruktur di beberapa daerah menjadi faktor yang perlu diatasi. Selain itu, membangun kesadaran dan mengubah perilaku masyarakat dalam mengelola keuangan membutuhkan waktu dan upaya yang berkelanjutan.
Fokus OJK pada literasi keuangan perempuan UMKM adalah langkah strategis menuju masyarakat Indonesia yang lebih cerdas dan berdaya secara finansial.